3 studi kasus telematika di indonesia

Kasus 1 


Penipuan online


Keberadaan toko online abal-abal dilaporkan semakin menggeliat. Kasus penipuan terus bertambah dengan banyaknya laporan yang diterima.
Menurut polisionline.com, situs verifikasi toko online, para penipu dunia maya terus merambat ke berbagai situs penyedia iklan gratis maupun media sosial, jadi tak heran banyaknya korban yang terjebak ranjau penipuan. Yang tertipu mulai masyarakat awam sampai Menpora Roy Suryo.

Kronologi Contoh kasus yang terjadi pada roy suryo bisa di lihat di sini http://inet.detik.com/read/2014/09/05/105043/2682136/398/1/kronologi-penipuan-online-yang-dialami-roy-suryo
Erwan Saputra, pendiri polisionline.com mengungkapkan, informasi verifikasi toko online di situsnya telah mencatat lebih dari 1.000 toko online penipu yang terdeteksi berdomain gratis maupun berbayar.
Di antaranya penjual gadget, tiket perjalanan dan poin hadiah palsu. Ini belum termasuk di media sosial dan penyedia iklan gratis.Sekilas, toko ini memiliki tampilan seperti toko beneran. 
Namun keanehan bisa langsung terlihat ketika harga jual dari produk yang ditawarkan yang super miring ketimbang harga aslinya. Di salah satu situs, iPhone 5S cuma ditawarkan seharga Rp 3,7 juta. Super murah pastinya. Padahal harga resmi ponsel premium ini masih di kisaran Rp 10 jutaan. "Ironisnya para penipu semakin merajalela, menurut pemantauan kami dari tahun 2013, website penipuan terus ada dengan pelaku yang sama, lantas kemana cybercrime berada?" keluhnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET."Hampir setiap hari kami menerima laporan dengan kasus penipuan, ada yang tertipu ratusan, jutaan bahkan puluhan juta, mereka sudah coba melapor ke kantor polisi terdekat namun tidak ada tanggapan serius," lanjut Erwan.

Belanja online memang sangat menyenangkan, tetapi para shopper harus tetap hati-hati bertransaksi online, agar terhindar dari kasus penipuan," kata CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dalam email yang diterima etikINET,  Salah satu modus penipuan yang harus diwaspadai, kata William, antara lain phising. Dalam modus ini, penipu akan menyamar sebagai pihak terpercaya, misalnya bank, situs e-commerce, atau sosial media. 

Berikut beberapa situs yang terindikasi penipu menurut situs polisionline: 

mncelectronic.com mutiarabatamstore.com rajawalielektro.com gayangelektronik.com seruanpromo.com centraelektronik.com juarapasau.com cahayamanggalashop.com abadielektroshop.com senandungelektronik.com tajuara86.com batamsquare.com mulanashop.com juaraolshop.com cahayamanhalaelektronik.com grahashopping.com rhamaceluler.com mustikaratu86.com batampinangjaya.com central22elektronik.com megaolshop.com imforonlineshop.com batamcitystore.com eraonlineshop.com istanagadgatonline.com lazorybatamstore.com reskyonlinestore.com citramandirionline.com selvielektroshop.com riskianggarashop.com lintasjayashop.com serfihanelektronik.com markasjayashop.com

Pendapat

Meskipun  transaksi  online di indonesia sekarang ini terus mengalami peningkatan karena perkembangan teknologi informasi di indonesia semakin maju namun hal itu di iringi dengan semakin banyaknya situs-situs penipuan. Penipuan yang di lakukan tidak terjadi pada kita kaum awam saja tapi penipuan online ini pun terjadi pada pakar telematika negri kita sendiri yaitu bapak roy suryo untuk itu kita harus lebih berhati-hati lagi dalam melakukan transaksi jual beli online

Sumber : 

Kasus 2 


4 penyadapan terbersar di indonesia


Jakarta - Aksi sadap-menyadap bukan hal baru di Indonesia. Bahkan berdasarkan data yang dikumpulkan, cukup banyak aksi penyadapan yang terungkap beberapa tahun terakhir dengan target tak hanya pejabat publik, tapi juga pengusaha dan warga Indonesia sendiri. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Penyadapan Rumah Dinas Jokowi

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumulo mengungkapkan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat disadap. Adapun penyadapan berlangsung sejak tiga bulan lalu.
Jokowi mengakui penyadapan itu benar terjadi. Namun ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya karena merasa tak ada hal penting yang dibicarakannya di rumah. "Yang mau disadap dari saya apa, sih?"

2. Penyadapan Pemerintah Indonesia oleh Australia

Analis dari Agensi Keamanan Nasional Amerika Serikat alias NSA, Edward Snowden, pada Desember lalu mengungkapkan pemerintah Australia telah melakukan penyadapan terhadap pemerintahan Indonesia. Adapun penyadapan yang dilakukan pada 2009 itu berfokus pada lingkar Istana Kepresidenan Indonesia, termasuk keluarga presiden.Snowden mengatakan aksi penyadapan itu merupakan bagian dari program kerja oritas nasional penyadapan Australia alias Australian Signals Directorate (ASD. Program itu diberi sandi "Stateroom" serta meliputi intersepsi radio, telekomunikasi, dan lalu lintas Internet.

3. Penyadapan oleh Operator Telepon

Pekan lalu, New York Times dan Canberra Times melaporkan adanya dugaan penyadapan 1,8 juta pelanggan Telkomsel dan Indosat oleh NSA dan badan intelijen Australia. Laporan ini, lagi-lagi, berasal dari mantan anggota NSA, Edward Snowden. Edward menyebutkan adanya spionase massal dan pengumpulan data dari dua operator tersebut.

4. Penyadapan KPK terhadap Kabareskrim Susno Duadji

Konfrontasi cicak (KPK) versus buaya (Polri) yang terjadi pada 2009 berawal dari penyadapan telepon genggam mantan Kepala Badan Reserese dan Kriminal Mabes Polri Susno Duadji oleh KPK.KPK menyadap telepon genggam Susno karena pria berbadan tambun itu terindikasi terlibat kasus penggelapan dana nasabah Bank Century. Susno, kala itu, diduga menerima uang Rp 10 miliar.

Pendapat

Dalam berkomunikasi kita harus lebih berhati-hati , walaupun  kita orang biasa saja, tapi bisa saja kita menjadi korban. pada zaman canggih ini kita terbiasa menggunakan teknologi komunikasi suara jarak jauh dengan telepon kabel maupun telepon genggam tanpa kabel. Namun kehati-hatian dalam melakukan apapun dalam dunia teknologi informasi saat ini harus di tingkatkan karena banyak sekali orang-orang menyalah gunakan teknologi.

Sumber :

Kasus 3


Defacing Situs Presiden SBY


Jakarta – Serangan terhadap domain pribadi Presiden SBY oleh seoranghacker muda yang ditangkap dengan tuduhan melakukan defacing (penggantian halaman muka situs) terhadap domain www.presidensby.info sejatinya bisa dibilang cuma sebuah aksi tanpa perencanaan yang hanya bertujuan ‘mencari eksistensi jati diri’ di dunia cyber.

Hal ini terlihat dari pengakuan pelaku yang diberitakan oleh berbagai media. Akan tetapi di sisi lain, kasus ini membuka mata banyak pihak untuk melihat lebih lanjut tentang keberadaan situs yang diduga dengan mudah di-deface oleh sang pelaku.

Kembali pada kasus aksi deface yang dilakukan oleh pemuda berinisial ‘W’ asal jember ini yang dalam dugaan saya memanfaatkan celah pada pengelolaan domain yang dimiliki oleh www.presidensby.info, yang informasinya bisa diambil dari berbagai situs whois domain di internet dan didapati bahwa domain tersebut dikelola oleh pihak ketiga di luar dari pengelola situs tersebut.

Bahasa teknis DNS Poisoning yang biasa digunakan dalam tehnik ini, sejatinya sudah bukan barang baru. Tetapi kembali lagi bahwa celah keamanan pada sistem ini di-handle oleh pihak pengelola domain yang ‘disewa’ oleh pembuat situs.

Pihak Kepolisian yang cepat dalam bergerak juga di sisi lain wajib mendapat penghargaan dengan segala SDM yang sudah mampu melakukan tracking dengan cepat.

Tetapi tetap perlu dikritisi untuk lebih jeli melihat karakter dunia cyber yang tentunya mempunyai karakter khusus. Karena mereka pastinya tidak bisa menyatakan arogansi dalam kasus ini karena implikasinya akan membangkitkan keusilan lain yang dapat berakibat fatal bagi berbagai pihak yang dirugikan.

Jika melihat pernyataan dari berbagai pihak baik dari konsultan IT hingga para pakar yang mengatakan bahwa situs tersebut tidak di-deface ataupun di-hack, tentunya para pihak yang berwajib harus bisa secara jelas membuktikan bahwa memang situs tersebut memang mempunyai log atau bukti yang jelas, bahwa niat pelaku memang ingin melakukan hacking terhadap situs tersebut atau sekedar aksi ‘force brute’ untuk sistem di third party sebagaimana disebutkan di atas.

Pendapat 

apa yang telah dilakukan oleh Wildan sebenarnya sungguh sangat tidak bermanfaat. Defacing yang dilakukannya kepada situs  presidensby.info hanyalah mencari eksitensi atau kepopuleran di indonesia. Wildan memanfaatkan celah kemanan pada domain situs SBY agar ia bisa merubah tampilan situs tersebut.seharusnya Wildan dapat menggunakan keahliannya untuk hal yang positif, contohnya sebagai penguji keamanan situs web dan sebagainya. Bukannya malah memanfaatkan keahliannya tersebut hanya untuk popularitas semata.

Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar